NasionalUtama

Update Korban Jiwa Kecelakaan Kereta Api, Cicalengka, Bandung, Kini Menjadi Empat Orang

"Keempatnya merupakan petugas KA, terdiri dari, Masinis, Asisten Masinis, Pramugara dan Security"

Korban jiwa itu terjadi dalam peristiwa Kecelakaan Kereta Api (KKA) antara KA Turangga relasi Surabaya Gubeng – Bandung, dan Commuterline Bandung Raya.

Klik Today || Insiden kecelakaan kereta api antara KA Turangga dan KA Commuterline, Cicalengka, Bandung bertambah.

Sebelumnya, Polda Jawa Barat merilis jumlah korban jiwa akibat peristiwa tersebut ada tiga orang.

Perkembangan terkini berdasarkan siaran pers dari PT Kereta Api Indonesia (Persero) menyampaikan, bertambah lagi, total menjadi empat orang.

Keempatnya merupakan petugas KA, terdiri dari, Masinis, Asisten Masinis, Pramugara dan Security seperti tertulis dalam siaran pers.

“Kami sangat berduka atas meninggalnya sejumlah petugas KA akibat kecelakaan tersebut. Kami sangat mengapresiasi jasa mereka yang telah berkontribusi terhadap perusahaan,” ucap EVP of Corporate Secretary KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji. 

Korban jiwa itu terjadi dalam peristiwa Kecelakaan Kereta Api (KKA) antara KA Turangga relasi Surabaya Gubeng – Bandung, dan Commuterline Bandung Raya.

Lantas, untuk kondisi para penumpang, PT KAI merilis seluruhnya selamat dan telah dievakuasi, ke stasiun terdekat untuk melanjutkan perjalanan menggunakan transportasi yang KAI sediakan.

Dari total penumpang KA Turangga sebanyak 287 orang dan KA Commuterline sebanyak 191 penumpang.

Ada sekitar 22 penumpang ang luka ringan dan telah dibawa ke rumah sakit terdekat, untuk mendapat perawatan.

Dengan rincian, sebagai berikut : RSUD Cicalengka 18 orang, RS Edelweis dua orang, RS AMC dua orang.

Saat ini, seluruh tim kami beserta pihak-pihak terkait seperti TNI/Polri, Basarnas, DJKA Kemenhub, KNKT, dan pihak-pihak lain sedang melakukan upaya penanganan kecelakaan kedua kereta tersebut.

Untuk mengatasi perjalanan sejumlah rangkaian KA lainnya yang akan melintas di jalur tersebut, KAI tengah melakukan upaya rekayasa pola operasi berupa jalan memutar dan pengalihan menggunakan angkutan lain.

Informasi lebih lanjut terkait kejadian ini akan kami sampaikan pada kesempatan selanjutnya. (dch/humas)

Editor : Marthin Reinhard