Raffi Ahmad Bareng Presiden Jokowi Naik Kereta Cepat Jakarta-Bandung, hanya 25 Menit
“Saya sebagai orang yang lahir di Bandung dan sekarang tinggal di Jakarta pastinya merasa senang dan bangga”

Klik Today || Raffi Ahmad mengaku senang dan bangga bisa merasakan sensasi naik Kereta Cepat Jakarta – Bandung (KCJB).
“Alhamdulillah Kereta Cepat Jakarta-Padalarang Bandung cuman 25 menit … Terimakasih Pa Presiden Jokowi dan seluruh abdi negara yang sudah terus bekerja untuk Indonesia,” tulis Raffi Ahmad di akun instagramnya @raffinagita1717.
Bos Rans Entertainment ini menjajal kereta cepat Jakarta-Bandung bersama rombongan Presiden Jokowi dan sejumlah pejabat negara lainnya.
Rombongan berangkat dari Stasiun Halim Jakarta ke Stasiun Padalarang, Bandung Barat, Jawa Barat.
Beberapa selebritas juga ikut dalam rombongan ini diantaranya Sissy Priscillia, Dee Lestari, Vino G. Bastian, Ario Bayu, Addie MS, dan Nirina Zubir.
Sejumlah pejabat negara lain yang ikut dalam uji coba kereta cepat Jakarta-Bandung antara lain, Menko Marinves Luhut Binsar Pandjaitan, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto, dan Menteri BUMN Erick Thohir.
“Saya sebagai orang yang lahir di Bandung dan sekarang tinggal di Jakarta pastinya merasa senang dan bangga, melihat kereta cepat Jakarta-Bandung segera beroperasi untuk kita semua,” ungkap Raffi.
Lebih lanjut suami dari Nagita Slavina, mengajak masyarakat untuk mendukung pemerintah memajukan infrastruktur Indonesia
Diketahui, Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB)memiliki empat stasiun dengan jarak tempuh 142,3 kilometer.
Empat stasiun tersebut antara lain Stasiun Halim, Stasiun Karawang, Stasiun Padalarang, dan Stasiun Tegalluar.
KCJB akan diresmikan dan dioperasikan pada 1 Oktober 2023.
Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi menyebut harga tiket KCJB tak akan lebih mahal dari Rp250 ribu. KCJB adalah perusahaan konsorsium BUMN Indonesia di bawah PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) dan konsorsium China di bawah Beijing Yawan HSR Co Ltd. Perwakilan Indonesia memiliki saham 60 persen dan China 40 persen. (red)