Rabu Wekasan 2023, Tradisi yang Dianggap Mengandung Nilai Religius dan Tolak Bala
“Sesungguhnya dalam setiap tahun diturunkan 320.000 bencana atau bala dan semuanya diturunkan pada hari Rabu akhir di bulan Safar”

Klik Today || Rabu Wekasan adalah hari Rabu terakhir yang jatuh pada bulan Safar.
Sebagian besar umat muslim menganggap tradisi ini mengandung nilai religius.
Maka dari itu, tidak jarang orang mencari tahu amalan Rabu Wekasan menurut Islam dengan tujuan menolak bala.
Tradisi ini merujuk pada kitab Al-Jawahir Al-Khams karya Syeikh Muhammad bin Khathiruddin Al-‘Atthar:
“Sesungguhnya dalam setiap tahun diturunkan 320.000 bencana atau bala dan semuanya diturunkan pada hari Rabu akhir di bulan Safar, maka hari itu merupakan hari yang paling berat dalam setahun.”
Nah, dengan begitu, biasanya umat Islam akan melakukan banyak amalan, salah satunya salat sunnah empat rakaat di hari tersebut.
Sedangkan bila mengutip dari Wikipedia, sejumlah aktivitas dilakukan selama Rabu Wekasan, antara lain tahlilan (zikir bersama), berbagi makanan baik dalam bentuk gunungan maupun selamatan, sampai salat sunah lidaf’il bala (tolak bala) bersama.
Namun menurut keputusan Nahdlatul Ulama, salat khusus Rabu Wekasan haram hukumnya.
Hal ini akan diperbolehkan bila diniatkan dengan sebagai salat sunah saja, tidak untuk hari peringatan tersebut.
Tujuan salat sunahnya tetap meminta keberkahan dan terhindar dari berbagai bencana kepada Allah SWT.
Perayaan Rabu Wekasan jamak terjadi di sejumlah wilayah di nusantara.
Diantaranya di Daerah Istimewa Yogyakarta, Rebo Pungkasan diadakan di Alun-Alun Jejeran, Wonokromo, Bantul, Indonesia.
Upacara tersebut dilakukan pada Rabu akhir dari bulan Safar karena pada tanggal tersebut, Kyai Usman Faqih (tokoh agama di Pleret) mengadakan pertemuan dengan Sri Sultan Hamengkubuwana I.
Di Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, Rebo pungkasan dianggap sebagai perayaan berlimpahnya ikan.
Perayaan ini juga dianggap sebagai upaya menolak bala bagi para nelayan selama melaut.
Tradisi Rabu Wekasan terdapat pula di Sumatra, Kalimantan Selatan serta Maluku.
Bila menilik dari sejarahnya, Rabu Wekasan atau pungkasan, merupakan upacara tradisional yang pada mulanya dilakukan di tempuran (tempat bertemunya dua sungai) Sungai Gajah Wong dan Sungai Opak.
Berhubungan dengan mitos Sultan Agung saat mengadakan pertemuan dengan penguasa pantai selatan yaitu Kanjeng Ratu Kidul.
Karena kemudian dirasakan menimbulkan efek negatif, kemudian acara ini digeser menjadi bentuk acara mengarak gunungan lemper diiringi arak-arakan.
Untuk tahun 2023 ini, Rabu Wekasan jatuh pada tanggal 13 September 2023.
Sementara itu, terdapat pula larangan Rabu Wekasan. Hal ini juga dapat berbeda di setiap daerah.
Larangan untuk bepergian jauh misalnya, larangan menikah, larangan berhubungan intim dan sebagainya.
Tetapi, hal tersebut hanya dalam kepercayaan masyarakat tertentu. Di dalam Islam, tidak ada larangan tersebut, tetapi tetaplah berbuat kebaikan. (red)