NasionalUtama

Presiden Joko Widodo Sampaikan Tiga Pondasi Raih Indonesia Emas 2045 di Sidang Tahunan MPR RI

Presiden Jokowi didampingi Wakil Presiden KH. Ma'ruf Amin bersama Ketua DPR RI Puan Maharani, Ketua DPR RI La Nyalla Mattalitti, dan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo sebelum menyampaikan pidato pada Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI dalam rangka HUT Ke-78 Proklamasi Kemerdekaan RI, di Ruang Rapat Paripurna, Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Rabu (16/08/2023). (Sumber : tangkapan layar instagram @sekretariat.kabinet/Humas Setkab/Jay)

Klik Today || Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pidato kenegaraannya menyampaikan tiga pondasi raih Indonesia Emas 2045.

Pidato kenegaraan itu disampaikan dalam Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI di Ruang Rapat Paripurna, Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Rabu (16/08/2023).

Presiden mengungkapkan ada tiga pondasi yang diperlukan untuk mewujudkan visi Indonesia Maju di tahun 2045.

Pertama, pembangunan infrastruktur dan konektivitas yang pada akhirnya menaikkan daya saing Indonesia.

“Berdasarkan laporan Institute for Management Development (IMD), daya saing kita pada 2022 naik dari ranking 44 menjadi 34. Ini merupakan kenaikan tertinggi di dunia,” ujar Presiden seperti dikutip dari laman resmi Sekretariat Kabinet RI.

Kedua, pembangunan dari desa, pinggiran, dan daerah terluar yang pada akhirnya memeratakan ekonomi Indonesia.

Pembangunan ini, kata Presiden, pemerintah telah menggelontorkan Dana Desa hingga mencapai Rp539 triliun dari tahun 2015 hingga 2023.

Ketiga, reformasi struktural yang konsisten, terutama sinkronisasi dan penyederhanaan regulasi, kemudahan perizinan, kepastian hukum, dan pencegahan korupsi.

Menutup pidatonya, Presiden menekankan bahwa upaya meraih Indonesia Emas 2045 merupakan sebuah upaya yang berkelanjutan dalam jangka panjang.

“Ini bukan tentang siapa yang jadi presidennya. Bukan, bukan itu, bukan itu. Tapi, apakah sanggup atau tidak untuk bekerja sesuai dengan apa yang sudah kita mulai saat ini, apakah berani atau tidak, mampu konsisten atau tidak. Karena yang dibutuhkan itu adalah napas yang panjang. Karena kita tidak sedang jalan-jalan sore, kita juga tidak sedang lari sprint, tapi yang kita lakukan harusnya adalah lari maraton untuk mencapai Indonesia Emas,” tandasnya. (red/hms)