Hukum KriminalUtama

Polisi Gunakan Metode SCI, Selidiki Kasus Tewasnya Anak Perwira TNI di Lanud Halim Perdanakusuma

"Scientific Crime Investigation ini merupakan sebuah metode yang memadukan teknik prosedur dan juga teori ilmiah guna melawan kejahatan dan memenuhi kebutuhan hukum"

Ilustrasi, Kapolres Metro Jakarta Timur mengatakan, para petugas belum bisa memastikan penyebab tewasnya korban. (foto : ist)

Klik Today || Polisi terus menyelidiki kasus tewasnya anak perwira TNI, inisial CHR di Pos Spion Landasan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

Penyelidikan Polisi menggunakan metode Scientific Crime Investigation (SCI).

“Tim penyidik dari Polres Metro Jakarta Timur bersinergi dengan Satpom Lanud Halim Perdanakusuma, dan Subdit Jatanras Dirkrimum Polda Metro Jaya masih melakukan penyelidikan secara intensif, profesional, dan transparan, dengan menggunakan metode Scientific Crime Investigation,” jelas Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Leonardus Simarmata pada wartawan, Rabu (27/9/2023).

Perlu diketahui, Scientific Crime Investigation ini merupakan sebuah metode yang memadukan teknik prosedur dan juga teori ilmiah guna melawan kejahatan dan memenuhi kebutuhan hukum.

Metode SCI sebagai sebuah penyelidikan apapun penyidikan tindak pidana yang menggunakan berbagai disiplin ilmu.

Ilmu murni atau terapan yang dikembangkan secara ilmu forensik dan lebih jauh lagi dalam pengungkapan kasus Polisi juga melakukan interkolaborasi prosesi

Ini dilakukan agar Polisi mendapatkan kesimpulan berdasarkan keidentikan yang dihasilkan dari berbagai sudut pandang, seperti dikutip dari lama resmi Reskrimum Polda Metro Jaya.

Lebih lanjut dikatakan Kombes Pol Leonardus, karena kasus itu dilakukan secara scientific, bukan melalui asumsi ataupun dugaan belaka.

Di dalam penyelidikan, para petugas tidak diperbolehkan menyimpulkan begitu saja serta terburu.

Melainkan petugas harus melakukannya dengan berhati-hati dan tidak asal menyimpulkan.

“Jadi nanti akan kita sandingkan hasil penyelidikan kita, hasil temuan fakta dan bukti yang ada di lapangan dengan keterangan yang ada di ahli dari Puslabfor sehingga nanti sinkron tidak ada pertentangan dari bukti-bukti yang didapatkan di lapangan,” terang Kombes Pol Leonardus, seperti dikutip dari Tribratanews.

Kapolres Metro Jakarta Timur juga menambahkan, para petugas belum bisa memastikan penyebab tewasnya korban.

Dikarenakan Polisi belum menerima hasil autopsi jenazah korban secara resmi dari pihak rumah sakit. (red)

Editor : Marthin Reinhard