NasionalNusantaraPendidikanRagamUtama

Penerima Manfaat Makanan Bergizi Gratis akan Bertambah 3 Juta Orang

Siswa sedang makan siang gratis di sekolahnya.

KLIK TODAY II Penyaluran program Makanan Bergizi Gratis (MBG) pada triwulan I Tahun 2025 akan bertambah sekitar 3 juta penerima manfaat. Mereka akan dilayani oleh 1.000 titik Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

Hal tersebut disampaikan juru bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Adita Irawati saat memberikan keterangan pers usai mendampingi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi. KEduanya meninjau pemberian Makanan Bergizi Gratis (MBG) di SDN 01 Susukan, Ciracas, Jakarta Timur, Selasa (7/1/2024).

Adita mengatakan saat ini secara nasional ada 190 titik atau 190 SPPG yang tersebar di 26 provinsi untuk melaksanakan program MBG.

“Tentu ini akan terus bertambah secara bertahap. Kami juga bersama Badan Gizi Nasional (BGN) selaku penanggung jawab utama program ini sudah melakukan evaluasi. Ke depan kita berharap sampai triwulan pertama 2025 akan ditambah lagi menjadi kurang lebih 3 juta penerima manfaat atau bertambah sekitar 1000 titik SPPG,” ujarnya.

Berdasarkan evaluasi, kata dia, ada beberapa masukan yang nantinya akan menjadi rujukan bagi BGN untuk melakukan perbaikan-perbaikan. Diantaranya adalah pemenuhan atau pemilihan menu dan juga pemilihan bahan makanan serta jam pengantaran.

“Evaluasi ini akan dilakukan evaluasi setiap hari oleh BGN yang langsung berkoordinasi dengan titik-titik SPPG yang ada di seluruh Indonesia,” kata Adita.

Terkait persoalan menu, tambah dia, satu hal yang menjadi rujukan adalah angka kecukupan gizi (AKG), di mana disitu juga harus ada komponen-komponen gizi yang terpenuhi, baik itu bagi anak di pendidikan usia dini (PAUD), SD, maupun SMP.

“Jadi, kalau tadi dilihat mungkin sama, yang penting adalah kandungan gizinya itu disesuaikan. Kalau untuk PAUD itu kira-kira sekitar 300-400 kilo kalori sekali makan sementara untuk usia SD tadi kalau kita lihat kelas 1 dan kelas 4 itu sekitar 500-600 kilo kalori sekali makan,” paparnya.

Dia menambahkan, untuk menu MBG antara anak SD dan PAUD kemungkinan sama, namun volume atau porsi makannya yang berbeda.

“Jadi, mungkin lebih kepada ukuran atau volume tetapi kalau dari menu bisa saja sama. Yang paling penting seimbang kandungan gizinya terpenuhi sesuai dengan referensi yang diberikan oleh Kemenkes dan Badan Gizi Nasional,” ucap Adita. (reri)***