Klik Today || Tsunami dasyat melanda Aceh, 26 Desember 2004. Mengakibatkan 200.000 orang tewas.
Pagi itu, 26 Desember 2004, Aceh diguncang gempa 9,1 magnitudo. Berpusat di koordinat 3,316 derajat Lintang Utara (LU) dan 95,854 derajat Bujur Timur (BT).
Diketahui gempa tersebut akibat adanya pergerakan lempeng Indo-Australia yang menyusup di bawah lempeng Eurasia di zona subduksi sepanjang Palung Sunda.
Patahan Sumatera dan Investigator Fracture Zone (IFZ) juga menjadi faktor potensi gempa kuat di wilayah Aceh.
Tak lama berselang setelah gempa mengguncang, gelombang tsunami muncul menghantam pesisir Aceh dengan ketinggian 30 meter. Bergerak dengan kecepatan 360 kilometer per jam.
Selain Aceh, tsunami dasyat itu juga menghantam negara lain, seperti Sri Lanka, India, Thailand, dan Somalia.
Memperingati 20 tahun tsunami Aceh
Memperingati tragedi kemanusiaan tersebut masyarakat Aceh menggelar sebuah acara yang berlangsung di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, 26 Desember 2024.
Berbagai kegiatan mengisi acara tersebut, yakni pemutaran video dokumenter, khutbah Jumat khusus, ziarah qubra, doa bersama, dan persembahan “Aceh Thanks The World”.
Melibatkan berbagai elemen masyarakat, pemerintah, dan komunitas internasional, seperti pameran yang diadakan oleh USAID pada 10 November 2024.
Dikutip dari CNNIndonesia, pameran yang diadakan di Museum Tsunami Aceh ini memamerkan foto-foto dokumentasi bantuan pasca tsunami, termasuk kontribusi AS.
Tak hanya itu, tiga film dokumenter mini juga ditayangkan, menyoroti perjalanan pemulihan Aceh, revitalisasi industri kopi Gayo, dan penguatan sistem mitigasi bencana Indonesia.
Pentas teatrikal pun diadakan di Museum Tsunami Aceh pada Sabtu (14/12). Pementasan gratis ini menyampaikan pesan tentang kekuatan alam dan pentingnya kesiapsiagaan bencana melalui campuran tarian, musik, dan drama.
Kemudian di Masjid Rahmatullah Lampu’uk, acara renungan 20 tahun tsunami diisi dengan tausiah, doa bersama, dan santunan anak yatim pada Jumat (20/12/2024).
Selain itu, Universitas Teuku Umar (UTU) akan berkolaborasi dengan Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh untuk menggelar Aceh International Forum 2024 (AIF 2024). Acara yang mengusung tema “Religion, Togetherness, and Humanity” berlangsung di Meulaboh dan Banda Aceh pada 23-25 Desember 2024.***
Editor: Batama Ardiansyah