Mengenal Batik Sukabumi, Coraknya Dilatarbelakangi Kehidupan Masyarakat dan Lingkungan Alam
"Pada abad ke-20, kegiatan membatik berkembang di beberapa daerah, seperti di Cirebon (Trusmi), Indramayu (Paoman), Ciamis, Tasikmalaya, Garut"

Klik Today || Peringatan Hari Batik Nasional yang rutin dilaksanakan pada 2 Oktober setiap tahun, menjadi satu diantara perayaan nasional dan menjadi kebanggaan Indonesia.
Sebagai negara yang memiliki beragam kebudayaan termasuk batik, masing – masing daerah juga memiliki beragam motif batik khas dengan makna tersendiri.
Satu diantaranya Sukabumi, juga dikenal memiliki motif batik khas yang dalam perkembangannya sudah mendunia.
Mengutip dari laman resmi Bidang Kebudayaan Kemendikbud RI yang ditulis Suwardi Alamsyah P, Balai Arkeologi Provinsi Jawa Barat, berikut sejarah singkat perkembangan batik Sukabumi.
Dalam naskah Siksa Kanda ng Karesian yang berasal dari awal abad ke-16, disebut beberapa macam corak lukisan (tulis), yaitu pupunjengan, hihinggulan, kekembangan alas-alasan, urang-urangan.
Selanjutnya, memetahan, sisirangan, taruk hata, kembang tarate dan disebut juga beberapa macam kain (boeh).
Antara lain kembang mu(n)cang, gagang senggang, anyam cayut, poleng re(ng)ganis, cecempaan, mangin haris, surat awi, parigi nyengsoh, dan hujan riris.
Hal tersebut menunjukkan bahwa pada masa naskah itu ditulis, orang Sunda telah mengenal berbagai corak kain (samping) dan batik.
Walaupun tak ada peninggalan dari zaman tersebut (Kerajaan Sunda). (Ensiklopedi Sunda, 2000:107).
Pada abad ke-20, kegiatan membatik berkembang di beberapa daerah, seperti di Cirebon (Trusmi), Indramayu (Paoman), Ciamis, Tasikmalaya, Garut.
Masing-masing tempat mempunyai corak atau motif tersendiri yang khas sehingga memunculkan sebutan yang khas pula.
Begitu juga dengan Batik Lokatmala Sukabumi, dalam perkembangannya corak batik Sukabumi dilatarbelakangi kehidupan masyarakat dan lingkungan alam sekitar.
Sehingga setiap goresan motif batik ternyata memiliki maknanya tersendiri.
Berikut sejumlah motif batik Sukabumi diantaranya, Batik Sukabumi Masagi, Batik Candramawat, Batik Leungli, Batik si Leungli di Gunung Parang, Batik Gurilaps, Batik Julang, Batik Garuda Ngupuk, Batik Penyu, Batik Ciwangi, Batik Elang Jawa Situgunung, Batik Buah Pala dan Wijayakusumah, Batik Cai. (red)
Editor : Marthin Reinhard