Melalui Kotoran Kelelawar, Kepala SMPN 1 Surade Raih Sukabumi Innovation Award 2024

Klik Today || Berawal dari sebuah keprihatinan pada 1986, dimana sejumlah ruang kelas di SMPN 1 Surade dihinggapi gerombolan kelelawar hingga menyebarkan bau tak sedap serta mengganggu kegiatan pembelajaran.
Kepala SMPN 1 Surade, Jijih, SP.d akhirnya berupaya untuk mencari solusi buat mengatasi permasalahan itu tanpa mengganggu mata rantai ekosistem lingkungan.
Program kewirausahaan yang menyambung dengan kearifan lokal pun ditempuh seiring dengan adanya program Kurikulum Merdeka pada tahun 2021.
Maka, digulirkanlah program kewirausahaan dalam kearifan lokal yaitu membuat pupuk organik cair dari kotoran kelelawar yang disebut Guano POC.
Berangkat dari keprihatinan yang dialami di sekolah pada 1986 itu, Jijih berhasil meraih Sukabumi Innovation Award 2024 dan berhak menerima penghargaan Top 20 Inovator Terbaik.
Penghargaan tersebut diterima di Bale Pangripta Bappelitbangda, Komplek Perkantoran Jajaway Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Rabu, 18 Desember 2024.
Inovasi itu sebanding lurus dengan program Wirausaha yang Peduli Lingkungan (Wapeling) Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi.
“Program Wapeling memanfaatkan limbah organik dan anorganik. Program ini bertujuan membantu siswa dalam persiapan Indonesia Emas 2045,” bebernya, Sabtu (21/12/2024).
Jijih berharap semoga program-program yang digulirkan ini bermanfaat juga mengatasi permasalahan yang ada di Kecamatan Surade, mengingat lebih dari 70 persen masyarakatnya mempunyai tanah dan sawah.
Perlu diketahui, penggunaan pupuk organik atau pupuk alami memiliki banyak manfaat, antara lain tidak memiliki efek samping untuk tanaman dan manusia, serta lebih aman untuk lingkungan karena tidak mengandung bahan-bahan kimia yang berbahaya.
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, pupuk guano adalah pupuk organik yang dihasilkan dari kotoran kelalawar dan sudah mengendap lama di dalam gua dan telah bercampur dengan tanah dan bakteri pengurai.
Kotoran kelelawar, atau pupuk guano, mengandung berbagai unsur hara yang berguna untuk tanaman, seperti nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, magnesium, dan sulfur: Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Sulfur (S).
Selain itu, kotoran kelelawar juga mengandung enzim dan hormon alami. Kotoran kelelawar dapat digunakan sebagai pupuk organik untuk : memperbaiki kesuburan tanah, meningkatkan produktivitas tanah, sebagai fungisida alami, mengendalikan nematoda merugikan di dalam tanah, menguatkan batang dan mengoptimalkan pertumbuhan daun baru.
“Fenomena ini jadi peluang buat SMPN 1 Surade untuk membantu orangtua siswa yang mempunyai sawah dengan cara memanfaatkan Guano POC, pupuk organik dari kotoran kelelawar yang sudah teruji dari tahun 2022,” pungkasnya. (*)
Editor : Reinhard. M