Kondisi Terkini Bupati Sukabumi saat Gempa 6,8 Magnitudo Guncang Maroko
Saat guncangan dahsyat terjadi di negara yang memiliki garis pantai sangat panjang di Samudera Atlantik, Bupati Sukabumi Marwan Hamami sedang berada di Marrakes.
Klik Today || Gempa 6,8 magnitudo mengguncang Maroko dengan pusat gempa berada di Pegunungan Atlas Tinggi, 71 km (44 mil) barat daya Marrakesh, pada kedalaman 18,5 km.
Saat guncangan dahsyat terjadi di negara yang memiliki garis pantai sangat panjang di Samudera Atlantik, Bupati Sukabumi Marwan Hamami sedang berada di Marrakes.
Kawasan yang menjadi pusat gempa dengan korban hingga kini mencapai 2.012 orang.
Bupati Marwan di Maroko bersama puluhan delegasi UNESCO Global Geopark asal Indonesia.
Marwan mewakili Ciletuh Palabuhanratu Unesco Global Geopark (CPUGGp) menerima sertifikat atas keberhasilannya mempertahankan status Unesco Global Geopark.
“Menurut informasi dari tim yang mendampingi kegiatan dengan Pak Bupati, bahwa betul semalam pukul 11.10 waktu Maroko terjadi gempa bumi, ” ujar Herdy Somantri, Sekretaris Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kabupaten Sukabumi, Sabtu (10/9/2023).
Sekdis mengatakan, alhamdulillah rombongan dari Indonesia dan Kabupaten Sukabumi dalam keadaan baik baik saja.
“Pak bupati Alhamdulillah dalam kondisi baik. Menurut info semalam, beliau turut membantu yang lain setelah terjadi gempa. Memang Penghuni hotel yang sama banyak tidur di luar hotel karena banyak retakan di bangunan hotel,” ujar sekdis.
Sekdis Herdy Somantri memohon kepada seluruh pihak dan masyarakat Kabupaten Sukabumi agar kondisi tim delegasi baik-baik saja.
“Saya Mohon doanya agar semua baik-baik saja dan tidak ada gempa susulan besar, sehingga semua bisa pulang ke tanah air dengan selamat,” imbuhnya.
Gempa berkekuatan 6,8 SR yang mengguncang Maroko terjadi pada Jumat (8/9/2023), pukul 23.11 waktu setempat.
Menurut kementerian dalam negeri setempat, dalam peristiwa ini selain menewaskan ribuan orang juga melukai setidaknya 2.059 orang hingga Sabtu, (10/9/2023).
Pemerintah Maroko mengumumkan tiga hari masa berkabung nasional.
Disebutkan pula bahwa angkatan bersenjata akan mengerahkan tim penyelamat untuk menyediakan air minum, persediaan makanan, tenda, dan selimut ke wilayah terdampak.
Para penyintas di Pegunungan High-Atlas terpaksa bermalam di ruang terbuka. Warga terus mencari kerabat mereka yang tertimbun di lereng gunung. Rumah-rumah hancur dan menara-menara masjid roboh. (red)