Ini Alasan Kluivert Terima Posisi Pelatih Timnas Indonesia
Akui STY Sudah Buat Dasar yang Baik dalam Prestasi Timnas
KLIK TODAY II Legenda Timnas Belanda, Patrick Kluivert menyampaikan alasannya menerima tawaran sebagai Pelatih Timnas Indonesia. Kepada De Telegraaf, ia menyebut bahwa timnas Indonesia memiliki potensi dan peluang yang sangat besar untuk lolos Piala Dunia 2026 mendatang..
“Saya sangat bersemangat untuk melatih Timnas. Apalagi mayoritas penduduknya adalah penggemar sepak bola,” ujar Kluivert.
Ia menambahkan, sebagai negara dengan hampir 300 juta penduduk, sebagian besar penduduknya ternyata menyukai sepak bola. Selain itu, sekarang ada kemungkinan orang Indonesia di Eropa,” tambahnya.
Dengan rendah hati, Kluivert mengakui peran Shin Tae-yong yang telah meletakkan pondasi yang baik di timnas. “Peluang timnas Indonesia masuk Piala Dunia di Amerika, Meksiko, dan Kanada sebagian besar diciptakan oleh pelatih sebelumnya, yakni Shin Tae-yong,” demikian pengakuan Kluivert.
Patrick Kluivert juga mendapat informasi bahwa timnas Indonesia pernah lolos ke Piala Dunia pada 1938, saat masih dikuasai Hindia Belanda.
Ia mengaku, alasannya untuk melatih timnas semakin kuat ketika melihat ada banyak pemain naturalisasi dari Belanda yang juga bermain sepak bola di Indonesia. “Naturalisasi pemain Eropa telah memberikan tim Indonesia peningkatan kualitas dan banyak pemain Belanda-Indonesia yang menjadi bagian dari seleksi,” tuturnya.
Kluivert juga membeberkan alasan PSSI tertarik bekerja sama dengannya yaitu karena dia memiliki pengalaman dengan Timnas Curacao dan Kamerun. “Saya memahami mereka memilih saya karena kombinasi dari pengalaman saya di sepak bola global, semangat, dan kualitas kepemimpinan,” ujarnya.
“Selain itu, (PSSI memilih) karena pengalaman saya dengan Timnas Curacao dan Kamerun serta sebagai direktur olahraga di PSG dan kepala pelatikan di FC Barcelona,” sambung Kluivert.
Alasan PSSI memilih Patrick Kluivert diungkapkan Ketua Umum PSSI Erick Thohir dalam konferensi pers pada Senin (6/1/2025) lalu. Meski tidak secara langsung, Erick mengungkapkan kepercayaannya pada pelatih dari Belanda ini. PSSI mempertimbangkan kesamaan budaya dan komunikasi, mengingat banyak pemain Timnas Indonesia yang tumbuh besar di Belanda.
“Ya banyak pilihan, bisa Italia, bisa Spanyol, tapi kan tentu dengan jeda 2,5 bulan kita harus berusaha menjaga dinamika. Dinamika yang ada selama ini mengenai kultur,” jelas Erick, dikutip dari siaran langsung Youtube, PSSI, Senin. (reri)***