Nusantara

Harga Beras Bulog Melambung dan Stok di Sejumlah Pasar Tradisional Langka

Sejak dua pekan terakhir, di sejumlah pasar tradisional mengalami kelangkaan stok beras Bulog hingga mengakibatkan harganya melambung.

Saat ini harga beras premium berada di kisaran Rp18.000-Rp.19.000 per kg. Di beberapa pasar tradisional, kios beras masih kosong karena harga belum stabil

Klik Today || Sejumlah pedagang pasar tradisional di Kota Surabaya, Jawa Timur mengeluhkan harga beras Bulog mahal dan stoknya habis.

Sadeli (63) salah seorang pedagang di Pasar Genteng menyebut, beras kemasan lima kilogram kini dijual seharga Rp55 ribu.

“Dulu biasanya kulaknya (jawa, Red) dapat Rp41.500 sekarang Rp50.000,” jelasnya.

Menurut pengakuannya, kondisi ini berlangsung sejak dua pekan lalu.

“Imbasnya harga beras melambung, bila beras Bulog datang langsung habis dalam sekejap usai didrop, “ beber Sadeli pedagang beras.

 “Kini, pedaganga hanya dapat cuma 19 kemasan lima kiloan. Beras Sania biasanya ambilnya Rp 62 ribu menjadi Rp 67 ribu, jualnya sekarang Rp72 ribu,” bebernya lagi.

Hal serupa dialami pedagang lain satu diantaranya Asak, mengeluhkan stok beras Bulog kosong.

“Beras Bulog sudah habis. Gak tahu kapan datang lagi. Karena langsung dibeli cuma dapat 19 bungkus,” ujar Asak.

Kondisi di Pasar Pucang juga sama, Saminudin seorang agen beras menyebut stok miliknya sudah habis dalam sehari.

 “Beras di Bulog naik harga dari awal Rp42 ribu jadi Rp50 ribu. Bulog hanya memberikan jatah per toko 20 kantong, datangnya pun sepekan sekali. Dalam sehari bisa langsung habis. Sehingga satu pembeli kita batasi hanya dua kantong,” jelasnya.

Di Pasar Tambahrejo, Warinten juga mengeluhkan kenaikan harga Bulog mengikuti beras-beras medium dan premium lainnya.

Menanggapi kondisi ini, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan akan berupaya menjaga kestabilan harga beras Bulog.  “Tim inflasi bergerak setiap hari melihat ada kenaikan harga apa tidak, nanti akan ada subsidi. Salah satunya bera, kita lihat harga pokok naik enggak, kalau Bulog naik ya bisa apa. Yang bisa kita lakukan, harga dari Bulog berapa sampai pasar berapa,” pungkas Wali Kota. (msr/red)