Guyuran Hujan di Sejumlah Wilayah Jawa Barat Dinyatakan Belum Jadi Pertanda Berakhirnya Musim Kemarau
"Kalaupun ada hujan di musim kemarau, bukan berarti musim hujan sudah mulai. Karena ada kriteria besaran curah hujan di musim hujan maupun di musim kemarau"

Klik Today || Beberapa hari belakangan, sejumlah wilayah di Jawa Barat sudah diguyur hujan, tidak terkecuali dialami sebagian wilayah di Kabupaten Sukabumi.
Namun, segarnya guyuran hujan itu menurut peneliti cuaca dan iklim Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Provinsi Jawa Barat Muhamad Iid Mujtahiddin, hujan yang turun di beberapa wilayah Jawa Barat beberapa hari yang lalu bukanlah pertanda musim penghujan tiba.
Justru berdasarkan kajian BMKG musim hujan akan dimulai pada bulan November 2023.
“Secara umum awal musim penghujan pada bulan November untuk wilayah Bekasi dan Cirebon diprediksi musim penghujan jatuh pada bulan Desember, untuk seluruh wilayah di Jabar diprediksi bulan November sudah memasuki musim hujan, ” ujar Peneliti Cuaca dan Iklim BMKG Provinsi Jawa Barat Muhamad Iid Mujtahiddin.
“Kalaupun ada hujan di musim kemarau, bukan berarti musim hujan sudah mulai. Karena ada kriteria besaran curah hujan di musim hujan maupun di musim kemarau, ” ujar Iid.
Menurut Iid, musim kemarau pada tahun 2023 cukup panjang sampai bulan Oktober ini, dimana curah hujan sedikit hal itu berdampak pada kekeringan kemarau yang cukup menyulitkan warga di wilayah Jawa Barat.
Lebih lanjut dijelaskan, saat memasuki bulan musim penghujan cuaca ekstrem yang harus diwaspadai masyarakat, seperti dikutip dari @jabarquickresponse.
Antisipasi peralihan musim kemarau ke musim penghujan warga harus antisipasi perihal adanya terjadi angin kencang seperti angin puting beliung.
Saat memasuki musim penghujan, masyarakat selalu mewaspadai kondisi rumahnya jika sering terjadi bencana seperti banjir bandang, tanah longsor.
Sebaiknya warga sendiri yang harus peduli akan keselamatan diri sendiri maupun sanak keluarga.
“Cek kondisi retakan tanah di lereng, antisipasi potensi gerakan tanah atau longsor ketika terjadi pengingkatan hujan, ” pungkasnya. (*)
Editor : Marthin Reinhard