Geliat Guru Seni Budaya SMPN 6 Surade, Perkenalkan Budaya Khas Kabupaten Sukabumi
Klik Today || Percepatan teknologi membuat banyak keotentikan sebuah budaya dan tradisi suatu bangsa semakin pudar dengan keberadaan budaya asing.
Para generasi muda saat ini sangat mudah mengakses informasi melalui gawai yang mereka punya.
Sehingga tidak bisa dipungkiri saat ini gempuran berbagai budaya asing lebih mudah masuk ke Indonesia.
Hal ini membuat keotentikan budaya tradisional sering kali dianggap tidak keren sehingga mereka mengenyampingkan budaya bangsa.
Baca Juga : Kuasai Silat, Tiara Rahmadani, Siswi SMPN 3 Surade, Kabupaten Sukabumi “Tumbangkan Dua Begal”
Hal itu pula yang mendorong Yeli Yulianti, seorang guru seni budaya dari SMPN 6 Surade, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat berjibaku memperkenalkan berbagai budaya tradisional ke anak didiknya.
“Saya sudah membersamai anak didik mengikuti lomba festival seni nasional hingga tingkat provinsi. Saya nilai itu sebuah pencapaian yang sangat luar biasa,” ujar Yeli saat diwawancarai secara eksklusif kliktoday.id.
Dengan latar belakang pendidikan di seni tari, membuat guru seni budaya ini memberikan dorongan penuh pada anak didiknya untuk lebih mengenal berbagai budaya khususnya ciri khas Kabupaten Sukabumi.
“Kalau dalam perlombaan biasanya yang diadakan festival lomba seni siswa nasional tari kreasi namun tidak terlepas dari tari tradisinya,” ungkapnya.
Baca Juga : Melalui Ekskul, SMPN 3 Surade Tingkatkan Karakter Anak Didik dan Sarana Mengurangi Bermain Gadget
Kendati demikian para anak didiknya tetap memiliki animo terhadap berbagai seni tari tradisional khas Kabupaten Sukabumi.
“Memang banyak seni tari dari luar negeri yang dikenal para anak didik seperti tari hip hop atau tari kreasi modern, namun mereka masih antusias mengenal kesenian budaya tradisional seperti kesenian tari jipeng,” bebernya.
Jipeng merupakan salah satu kesenian tradisional di Provinsi Jawa Barat yang diciptakan dengan mengambil tiga unsur seni, yaitu tanji/tanjidor, ketuk tilu/kliningan, dan topeng (Sandiwara Sunda).
Tahun 1923 merupakan awal dari terbentuknya seni Jipeng. Kala itu, kesenian yang ada dan kerap dimainkan di Kasepuhan Citagelar adalah tanji.
Biasanya, seni tersebut kerap menjadi bagian dari proses kegiatan yang dilakukan di huma dan sawah milik kasepuhan.
Baca Juga : MPLS di SMPN 1 Surade Berjalan Baik, Siswa Baru Terlihat Ceria dan Semangat
Selain berfungsi sebagai hiburan, tanji juga memiliki fungsi ritual. Suara keras alunan musik tanji juga dapat mengusir binatang yang mengganggu masyarakat saat melakukan proses kegiatan di huma dan sawah.
Biasanya sesi lain yang lebih menarik penonton karena lagu dan tari yang menginspirasi penonton untuk ikut berjoget.
Sesi selanjutnya yaitu jaipong yang dipergelarkan dalam seni Jipeng ini memunculkan sosok Jaipong yang diiringi dengan musik tanjidor.
Kolaborasi seni tersebut menghasilkan bentukan seni baru yang dinamakan Tari Jipeng.
Baca Juga : Disdik Kabupaten Sukabumi Monitoring MPLS, Zetta: Semuanya Berjalan Sesuai Juklak
Saat ini, Tari Jipeng sudah menjadi ikon budaya Kabupaten Sukabumi dan mulai banyak dipergelarkan baik dalam suguhan tari perorangan hingga kolosal.
Meski dalam perjalanan memperkenalkan tari jipeng tersebut tidak semudah membalikkan telapak tangan.
“Memang ada kendala dalam mengajarkan tari jipeng ke anak didik, satu diantaranya mengajarkan sejumlah gerak olah tubuh. Awalnya memang masih kaku, namun seiring melakukan olah tubuh maka mereka bisa mengikuti tarian tersebut,” ujarnya.
Selain mengajarkan olah tubuh, dirinya juga memberikan sejumlah teknik dasar dan ragam gerak.
“Sekitar tiga hingga empat bulan mereka betul-betul bisa menguasai tarian tersebut, “ bebernya.
Pengenalan berbagai seni budaya ini pun sudah masuk dalam ekstra kulikuler di SMPN 6 Surade.
“Yang terbaru ada pengenalan tari pada tanggal 10-11 Juli 2024, pelatihan tari kohkol keprak, semoga tarian ini bisa segera saya implementasikan ke para anak didik”.
Upaya memperkenalkan berbagai seni budaya di SMPN 6 Surade juga mendapat dukungan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi.
“Alhamdulillah melalui Dinas Pendidikan sudah ada bantuan seperangkat alat musik gamelan,” pungkasnya.
Editor : Reinhard. M