Pendidikan

Kasi Sarpras Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi Merespon Terkait Lonjakan Rombel SMPN 1 Sagaranten

"Sudah ada sejumlah langkah atau upaya antisipasi yang bakal dilakukan pihak sekolah"

Kasi Sarpras Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, Zetta Nusantara Putra (dua dari kanan) saat meninjau SMPN 1 Sagaranten.

Klik Today || Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi merespon cepat terkait lonjakan rombongan belajar (rombel) SMPN 1 Sagaranten.

Perlu diketahui, SMPN 1 Sagaranten Kabupaten Sukabumi pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2024/2025 mengalami lonjakan.

Semula direncanakan kuota penerimaan siswa baru sebanyak tujuh rombongan belajar (rombel).

Baca Juga : Sejarah Baru, SMPN 1 Sagaranten Alami Lonjakan Siswa hingga Mencapai Sembilan Rombel

Di luar dugaan, SMPN 1 Sagaranten pada tahun ini menerima sebanyak sembilan rombel dengan rincian sebanyak 320 siswa baru.

Terkait hal tersebut Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi segera melakukan koordinasi dengan pihak sekolah untuk mencari solusi yang terbaik buat para anak didik baru.

Kepala Seksi (Kasi) Sarana Prasarana (Sarpras) Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, Zetta Nusantara Putra melakukan kunjungan ke sekolah pada Senin, 15 Juli 2024.

Baca Juga : Argentina Juarai Copa America 2024

“Kami sudah melakukan koordinasi untuk mencarikan solusi yang dialami SMPN 1 Sagaranten,” ujar Zetta secara eksklusif ke kliktoday.id di lokasi.

Koordinasi yang dilakukan juga terkait adanya kebutuhan yang mendesak perihal meubeler para anak didik baru di tahun ajaran 2024/2025.

Pada kunjungan tersebut, Zetta juga meninjau sejumlah sarana prasarana SMPN 1 Sagaranten yang sudah disiapkan untuk menampung lonjakan para anak didik baru.

“Sudah ada sejumlah langkah atau upaya antisipasi yang bakal dilakukan pihak sekolah. Hal tersebut juga sudah dikoordinasi ke pihak Komite Sekolah agar nantinya bisa dikoordinasikan dengan pihak wali murid,” bebernya.

Baca Juga : Kesebelasan Spanyol Terbaik di Eropa

Zetta berharap, adanya sejumlah kebutuhan yang dialami pihak sekolah bisa segera teratasi.

Sehingga anak didik baru bisa dengan nyaman dan aman mengikuti kegiatan belajar mengajar. (adi/nyo)

Editor : Reinhard. M