RagamUtama

Sehelai Serban Usang Selamatkan Seorang Raja dari Para Menteri Pengkhianat

"Kini aku tahu siapa diantara kalian yang telah berkhianat kepadaku. Kalian telah terbukti berbohong dan kalian pantas untuk masuk penjara"

Ilustrasi.

Klik Today || Ada sebuah kisah tentang seorang raja yang berhasil diselamatkan dari rongrongan para menteri yang mempunyai sifat khianat.

Semula, sang raja ini tidak pernah menyangka dirinya bisa diselamatkan dari para menteri pengkhianat hanya dengan sehelai serban (kain ikat kepala yang lebar, dipakai orang Arab, haji, dan sebagainya, KBBI).

Serban usang itu pula berhasil mengetahui sejumlah menteri yang mempunyai sifat setia.

Kisah ini seperti dikutip dari kisah Abu Nawas yang dikenal memiliki kecerdikan.

Baca Juga : Lepas Sambut Dandim 0622, Begini Pesan Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Yudha Sukmagara

Semua kisah ini bermula pada suatu hari di kerajaan yang dipimpin Raja Harun Ar-Rasyid telah terjadi huru hara.

Rakyatnya tidak lagi mendapat ketenangan seperti biasanya karena telah terjadi penculikan dan pembunuhan yang misterius.

Raja dan para prajuritnya akhirnya mengetahui bahwa huru-hara tersebut bukan datang dari musuh, namun dari dalam istana sendiri yang diotaki para menterinya.

Namun, raja sangat kesulitan untuk mencari siapa yang bersekongkol terhadap tindakan penculikan dan pembunuhan tersebut, karena dia melihat bahwa para menterinya semuanya taat kepadanya.

Baca Juga : Dicurigai Ada Dorongan dari Asuransi Swasta, Wacana Program BPJS KRIS Ditolak

Dari itu, dipanggillah Abu Nawas yang dikenal memiliki otak cerdas.

“Akhir-akhir ini aku gelisah, seolah ada seseorang yang hendak mengkudeta kerajaanku. Apa ada yang salah dengan kepemimpinanku?” tanya raja kepada Abu Nawas.

“Ampun beribu ampun baginda, apa yang bisa hamba lakukan untuk membantu?” tanya Abu Nawas.

“Begini wahai Abu Nawas, berilah cara kepadaku untuk menguji kesetiaan para menteriku,” kata raja dengan iming-iming hadiah.

“Baiklah paduka, berilah hamba waktu sehari saja agar bisa memikirkan caranya,” ujar Abu Nawas sambil beranjak meninggalkan rajanya.

Setibanya di rumah, Abu Nawas berpikir keras untuk menemukan cara yang terbaik dan jitu. Karena kelelahan, Abu Nawas akhirnya tertidur dengan lelapnya.

Baca Juga : Kunker ke Provinsi Lampung, Presiden Jokowi Cek Fasilitas dan Pelayanan Kesehatan serta Tinjau Panen Kopi

Pada keesokan harinya ketika ia hendak shalat subuh,ia menemukan serban yang berbau tidak sedap.

Serban itu memang telah lama tidak dicuci oleh istrinya. Dari situlah Abu Nawas menemukan cara jitu untuk menguji kesetiaan para menteri kerajaan.

Setelah shalat subuh, Abu Nawas segera bergegas menuju istana kerjaaan untuk menghadap Raja Harun Ar-Rasyid.

Abu Nawas meminta raja untuk bersandiwara seolah telah memiliki serban sakti.

Raja Harun setuju dan melakukan apa yang telah diperintahkan Abu Nawas.

Setelah itu, maka dikumpulkanlah kelima menterinya untuk menghadap.

Di hadapan para menteri itu, raja mengatakan bahwa ia telah mendapat hadiah berupa serban sakti hasil pemberian dari kerajaan lain.

Baca Juga : Bojan Hodak Pelatih Persib Bandung Sambut Positif Rencana Digelarnya Piala Presiden 2024

Dan salah satu kesaktian serban itu adalah bisa menentukan masa depan kerajaan di masa yang akan datang.

“Wahai para menteriku, bantulah aku untuk menentukan masa depan negeri ini,” titah raja.

“Bagaimana caranya wahai Baginda?” tanya salah seorang menteri.

“Masing-masing dari kalian, coba ciumlah serban hadiah ini secara bergantian. Apabila berbau wangi, maka kerajaan ini akan abadi. Namun, bila baunya busuk, maka kerajaan ini tidak akan lama lagi segera runtuh,” jelas raja.

Sesuai dengan perintah raja, para menteri satu persatu memasuki ruangan untuk mencium serban sakti tersebut.

Setelah semuanya telah mendapatkan giliran, maka dikumpulkanlah lagi menteri-menterinya.

“Bagaimana baunya,” tanya raja.

Baca Juga : Pedoman Memilih Pemimpin dalam Islam, Ada Empat Ciri Pokok

“Serban ini baunya sangat harum, niscaya kerajaan ini akan abadi,” jawab menteri pertama.

Menteri kedua dan ketiga menjawab sama dengan menteri pertama. Intinya adalah mereka berusaha untuk membuat rajanya senang.

Giliran menteri keempat dan kelima angkat bicara. Di luar dugaan, menteri keempat dan kelima ini mengatakan bahwa serban sakti tersebut baunya busuk dan menyengat hidung.

Mendengar penyataan menteri keempat dan kelima itu, raja akhirnya membuka rahasia bahwa serban yang dikiranya sakti tersebut adalah milik Abu Nawas yang sudah usang dan tidak dicuci lama sekali.

Bergetarlah badan dari menteri pertama, kedua dan ketiga.

Baca Juga : Yuk Maknai Lebih Dalam Definisi Teman dari Sudut Pandang Islam

“Kini aku tahu siapa diantara kalian yang telah berkhianat kepadaku. Kalian telah terbukti berbohong dan kalian pantas untuk masuk penjara,” ujar raja Harun.

Menteri pertama, kedua dan ketiga segera ditangkap dan dimasukkan ke dalam penjara.

Kepada menteri keempat dan kelima, Raja Harun memberikan hadiah karena kesetiaan yang telah diberikan.

Tak lupa juga, Abu Nawas mendapat bagian hadiah yang telah dijanjikan oleh Raja Harun. (*)

Editor : Reinhard. M

Sumber : Kisah Abu Nawas